Minggu, 07 Juni 2015

ARTIKEL MIKROBIOLOGI ke-2



Si Kecil Yang Mematikan
Oleh : Miftahuzzakiyah
1113016100042 (4B)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dosen : Meiry  Fadilah Noor

Si kecil ini berasal dari filum Actinobacteria, famili Mycobacteriaceae, genus Mycobacterium. Genus ini sudah terkenal sebagai patogen bagi mamalia, di antaranya adalah penyakit tuberculosis dan leprosy [1]. Namun, menurut sejarah taksonominya genus ini sulit untuk diuraikan dari taksonomi yang terkait yang masih dalam filum yang sama yakni actinobacteria, terutama untuk genus Corynebacterium, Rhodococcus, dan Nocardia[2]. Mikobakterium ini memiliki arti dari nama latin miko yaitu fungi dan lilin, lilin yang terdapat di dinding selnya. Si kecil ini berbentuk lurus atau sedikit melengkung, berukuran 0.3-0.6 x 1-4 mikrometer, pewarnaan terkadang secara seragam atau tidak teratur, biasanya terlihat terikat atau seperti manik-manik dan di kebanyakan media padat si kecil ini terlihat dalam rupa morfologi yang kasar, raised, tebal dengan permukaan nodular yang keriput serta margin tebal dan tidak teratur, terkadang berubah menjadi pigmen berwarna putih pekat atau kuning ( Zoph, 1883 ) ( Lehmann, Neumann, 1896 ). Si kecil ini bernama Mycobacterium tuberculosis, aerobic dan tidak berspora, virus penyebab penyakit mematikan, tuberculosis ( TBC ) yang menginfeksi paru-paru manusia.
                                                  sumber : wikipedia

Mycobacterium tuberculosis hidup dan tumbuh pada suhu optimal 37 derajat celcius, namun beberapa dapat hidup pada suhu 30-34 derajat celcius. pH optimumnya untuk hidup adalah 6,4-7,4. Pertumbuhan distimulasi dengan inkubasi di udara dengan penambahan CO2 5-10% dan penambahan gliserol 0.5 % di medium. Mycobacterium tuberculosis tumbuh di kondisi obligat aerobic dan akan mati dengan cepat saat tiba-tiba berubah ke keadaan anerobic, namun ketika mereka dapat tinggal perlahan mengikuti gradient oksigen maka mereka dapat beradaptasi dengan oksigen yang berkurang ( Wayne dan Linn, 1982 ). Mycobacterium tuberculosis akan mati jika dipanaskan di bawah matahari selama sekitar 2 jam karena tidak tahan terhadap sinar ultraviolet, ia dapat bertahan hidup di tempat gelap, sehingga ia dalam jaringan tubuh ia dapat dormant (tidur) (Depkes, 2008).
Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit tuberculosis pada orang dewasa. Penyakit ini adalah salah satu penyakit menular. Cara penularannya adalah dari percikan dahak yang dikeluarkan oleh seseorang yang positif terjangkit TBC. Penularan sangat mungkin terjadi jika batuk atau bersin yang mengeluarkan percikan dahak dari pasien terjadi di suatu ruangan, jika ruangan berventilasi, kemungkinan tertular dapat berkurang, begitu juga jika percikan terpapar di bawah sinar matahari. Namun, percikan dahak dapat bertahan jika ada dan terjadi di tempat lembab dan gelap. Menurut Departemen Kesehatan RI riwayat terjadinya TB paru ada dua, yakni infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi ketika seseorang terpapar pertama kali dengan M. tuberculosis. Droplet ini sangat kecil sehingga dapat menembus system pertahanan mukosilier bronkus, kemudian meneruskan perjalanan sampai ke alveolus dan menetap di sana. Infeksi dimulai ketika M. tuberculosis menginfeksi kelenjar limfe di sekitar hilus paru, disebut kompleks primer. Interval antara terjadinya perubahan infeksi hingga pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu, kemudian infeksi dapat diidentifikasi dengan indicator terjadinya perubahan reaksi tuberculin dari negative menjadi positif. Masa inkubasi, yakni dari mulai infeksi sampai sakit adalah 6 bulan (Depkes, 2008). Gejala utama pasien TBC adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu, biasanya batuk disertai dengan keluarnya darah pada dahak. Selain itu, pasien juga mengalami lemas, nafsu makan berkurang, berat badan menurun. Diagnosis penyakit TBC positif dapat dilakukan dengan tes dahak dengan pengambilan 3 spesimen dahak selama 2 hari kunjungan berurutan.
Pengobatan pada TBC ini dapat ditempuh dengan memberikan obat anti tuberculosis standar INH, PAS dan steptomisin selama satu sampai dua tahun. Kemudian PAS diganti dengan Pirazinamid. Jenis obat anti tuberculosis yang masih digunakan sampai sekarang adalah isoniazid (H), Rifampicin (R), Pyrazinamide (Z), Streptomicin (S) yang bersifat bakterisid dan Ethambutol (E) yang bersifat bakteriostatik. Namun, sampai saat ini TBC masih sulit dimusnahkan, karena banyaknya pasien TBC yang tidak dapat diselamatkan, salah satu faktor penyebabnya adalah munculnya bakteri M. tuberculosis yang resisten terhadap obat-obat kimia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan beberapa informasi yang dapat menambah pengetahuan. Aamiin :)
Referensi :
Anonim, mycobacterium tuberculosis. digilib.unimus.ac.id. Diakses 7 Juni 2015, 15:15
    WIB. 2012.
Anonim. http://www.bacterio.net/mycobacterium.html. Diakses 7 Juni 2015, 11:00 WIB.
   2015
M.Q. King, Andrew. Dkk. Virus Taxonomy. 2012. USA : Academic Press.
Michael goodfellow, john G.Magee. mycobacteria. 1998. Pp 1-71. Taxonomy of bacteria.
 N. Rastogi, E. Legrand and C. Sola. International Journal . The mycobacteria : an introduction to nomenclature
      and pathogenesis. Rev.Sci.Tech. off. Int. Epiz,.2001. 20 (1).21-54.
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. 2007. Edisi 2. Departemen
      Departemen Kesehatan Republik Indonesi.
Zoph. Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology. Second edition. 1883. Springer  Sciences & business Media.


  1. Ryan KJ, Ray CG (editors). 2004 .Sherris Medical Microbiology (ed. 4th ed.). New York : McGraw Hill. ISBN 0-8385-8529-9.
  1. Michael goodfellow, john G.Magee . International Journal. 1998. Taxonomy of bacteria. Pp 1-71.